Tuhan Sang Unik
Tentu saja.
Tuhan adalah kesempurnaan paling agung yang pernah ada. Tetapi dapatkan manusia
dan seluruh mahluk ciptaannya menyadari bahwa betapa berat yang harus dilakukan
untuk menjadi sempurna.
Tuhan itu
Sang Unik. Ia begitu sempurna sampai menyerupai benda apa saja yang ada atau
benda apa saja yang tidak ada. Manusia tidak dapat menggambarkan-Nya dengan
menggunakan kecerdasan yang dimilikinya. Jangan pernah dibayangkan, Dia ibarat seseorang yang tidak akan marah jika manusia melakukan kejahatan atau akan cemas
kalau manusia keluar dari kebaikan.
Dari Sang
Unik ini, manusia tidak dapat mengatakan Dia adalah atau Dia bukanlah. Dia
merangkul semuanya tetapi bukan apa-apa. Manusia hanya mampu menyebut
nama Tuhan dalam ketidaksamaan, karena akan sia-sia menyebut-Nya dengan
Kebaikan, Keindahan, Kebijaksanaan, Keramahaan, Kekuatan ataupun Keadilan.
Karena itu akan sama saja dengan penyebutan manusia untuk nama-nama hewan,
tanaman, atau apapun yang ditemui di muka bumi ini. Karena apapun yang dikatakan
tentang Dia, manusia tidak akan pernah mengungkapkan Dia.
Tuhan bukan
tubuh, bukan sosok, bukan bentuk. Dia tidak memiliki kuantitas, kualitas, berat
maupun keringanan. Dia tidak melihat, tidak mendengar, tidak mengenal kekacauan
dan ketidakteraturan. Dia bukan jiwa, intelegensia, imajinasi, opini, pikiran,
kata, bilangan, urutan, ukuran. Dia bukan kesamaan dan ketidaksamaan, bukan
waktu dan bukan pula keabadian. Dia adalah kehendak tanpa tujuan.
Tuhan adalah
suatu lampu tanpa nyala api, suatu nyala api tanpa api, suatu api tanpa panas,
suatu cahaya kelam, suatu gemuruh sunyi, suatu kilasan cahaya buta, suatu
jelaga yang bersinar, suatu sinar dari kegelapan-Nya sendiri, suatu lingkaran
yang meluas sambil berkonsentrasi pada pusatnya sendiri, suatu pengandaan
sendiri.
Tuhan adalah
suatu ruang yang bukan ruang, yang didalamnya kau dan aku sama, karena kita
hari ini berada dalam waktu yang tidak mengalir. (Baudilino)
Komentar
Posting Komentar