Perihal Nama Nenas Itu......
Iseng saya menuliskan di kotak pencarian laman fanpage nama
saya. Hasilnya, ada 12 nama pengguna fanpage yang sama-sama bernama Kukuh
Setyono identik dan sama persis. Kemudian ada empat pengguna yang menambahkan
nama lainnya di awal maupun tengah. Kesemuanya pengguna nama Kukuh Setyono tersebar
di seluruh nuswantara.
Saya baru sadar, ternyata nama itu juga diberikan ke
orang lain yang mungkin tidak memiliki tanggal lahir atau jenis darah yang
sama.
Membahas perihal nama, kebanyakan penulis akan menyenggol
ungkapan sastrawan William Shakespare “apalah arti sebuah nama”. Shakespare
menyatakan, manusia akan tetap teringat mawar jika dia menemukan bunga yang
sama-sama wangi meskipun namanya berbeda.
Jadi, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati
meninggalkan nama, itu tidak salah. Karena setiap manusia yang pernah hidup di
dunia ini akan selalu dikenang dari namanya, entah dia buruk atau baik.
Soekarno, Soeharto, Soedirman, Soetomo adalah nama-nama
tokoh nasional yang akan selalu dikenang Indonesia karena jasanya. Sumanto,
Aidit, Kartosuwiryo juga tetap akan dikenang dalam konteks yang berbeda.
Saya percaya, orang tua di manapun akan memberikan nama
putra-putrinya dengan nama terbaik yang pernah mereka temukan dalam kosakata
bahasa sehari-hari. Bahkan beberapa nama dipengaruhi dari kebudayaan yang
berbeda dengan kebudayaan mereka berada.
Di Indonesia penggunaan nama dari kebudayaan lain,
terutama Timur Tengah banyak digunakan penganut keagamaan sejak awal penyebaran
di bumi khatulistiwa. Muhammad, Ahmad, Nur, Aisyah, bahkan Habib adalah
nama-nama yang jumlahnya tidak terkira saat kita mengetikan di kotak pencarian
fanpage. Demikian juga dengan nama-nama dari kebudayaan barat macam Axel, Tommy,
Alex juga kita akan temukan dalam jumlah ribuan berikut variannya.
Pernah saya bertanya arti nama ke Emak, beliau
menjelaskan bahwa dua suku kata itu memiliki arti Kuat (Kukuh) dan Setia
(Setyono). Tapi beliau tidak menjelaskan tentang arti keseluruhan pemberian
nama itu.
Karena pengalaman kehidupan akhirnya dengan sendirinya
saya mengabungkan arti kata itu menjadi ‘Kukuh dalam menjalani kehidupan yang
sudah digariskan Sang Maha Bijaksana’ dan ‘Setyono dalam cinta’. Cinta baik
pada istri, keluarga, maupun pekerjaan. Termasuk minuman beralkohol sebagai
bentuk kenakalan kehidupan. Dan alasan mencintai alkohol sudah saya tuliskan di
sini.
Nama adalah doa selamanya dari orang tua adalah ungkapan jamak
yang bisa diketemukan untuk menetramkan orang-orang yang memandang kehidupannya
berjalan tidak sesuai dengan arti serta harapan namanya. Wajar ketika beberapa
orang menganggap nama itu membawa akibat buruk lantas menganti namanya.
Urusan mengganti nama, saya kira kebudayaan Jawa adalah
satu-satunya kebudayaan yang mewajibkan menganti nama di masa tua. Semisal saat
mudanya bernama Soetarman, maka di masa tua berganti Sastrodumeja. Bagi orang
Jawa nama masa tua adalah penghargaan atas semua nilai pengalaman kehidupannya
sehingga bisa sebagai sumber mencari nilai.
Orang tua menyukai nama anak-anak mereka dengan nama yang
mereka sukai karena pertama mereka berharap nama yang disematkan itu adalah
harapan dan doa sehingga mempunyai kehidupan erjalan sesuai keinginan serta
terkabul semua keinginannya.
Kedua, orang tua berharap dengan nama yang disematkan,
putra-putri mereka memiliki karakter bagus. Ketiga karena nama yang disematkan
itu memiliki kenangan indah. Keempat, nama yang diberikan adalah wujud syukur. Dan
masih banyak lagi alasan pemberian nama oleh orang tua tergantung sudut pandang
dan adat lingkungan.
Jauh sebelum menikah, saya memutuskan akan memberi nama
Khairani kepada anak perempuan saya setelah membaca sebuah berita tentang
tragedi Aceh. Saya belum tahu artinya, namun pelafalan kata itu sangat indah
terdengar di telingga saya. Khai......rani. Saya mencarinya dan artinya adalah
Kehidupan dalam bahasa arab.
Saat istri saya mengandung, barulah saya berburu nama apa
yang menarik bagi putra/putri yang lahir nanti. Dari kosakata bahasa timur tengah,
barat, hingga kamus sansekerta saya berburu nama.
Hasilnya, dari sansekerta saya mencomot satu nama saya
yang berarti wangi/harum yaitu Arum. Kemudian, nama Nenas saya pilih menjadi
awalan namanya kelak. Nenas ini adalah penyebutan rekan-rekan di Riau untuk
nanas. Di Riau nanas digambarkan adalah buah yang tahu diri karena tumbuh dan
besar diantara daun dan bunga. Sebab nanas adalah satu-satunya buah yang muncul
dan besar di antara dauh dan bunga. Filosofinya buah nenas mengambarkan
seseorang yang tahu dan mengerti tentang di mana posisinya berada sehingga bisa
menempatkan diri sesuai harapan banyak orang.
Sedangkan untuk laki-laki saya akan menyematkan Arka Dama
Abimata yang berarti Matahari Besar Yang Bijaksana. Dari arti harfiahnya saya
kira nama itu sudah bisa ditebak arti keseluruhannya.
Anak saya perempuan, dan saya putuskan Nenas Arum
Khairani yang arti keseluruhannya adalah Buah Kehidupan Yang Harum dan
Mewangikan Kehidupan sebagai doa kami. Dan Nenas adalah panggilan di keluarga.
Terus terang, ketika melakukan atau mencari sesuatu saya
memiliki sudut pandang berbeda dibandingkan dengan orang lain. Sifat ini
menurun dari Bapak.
Saya mencoba mengetik nama Nenas Arum Khairani di situs
pencarian Google, dan yang paling teratas pencarian diarahkan ke https://kukuhsetyono10.blogspot.co.id/.
Dari sinilah saya bisa memaklumi, mengapa ada orang tua
yang berani memberikan nama anaknya dengan Pajero Sport.
Komentar
Posting Komentar