Percaya Akan Suatu Hal
Atau
lebih tepatnya, aku menyesal karena selama ini mudah percaya. Aku menyesal
telah membiarkan diriku dikendalikan oleh gairah pikiran. Seperti itulah
kecenderungan mudah percaya.
Orang yang tidak mudah percaya bukannya tidak mempercayai
apa pun. Hanya saja, dia tidak percaya akan segala sesuatu. Atau, ia percaya
akan suatu hal setiap kali. Ia percaya pada hal kedua hanya jika hal kedua itu,
entah bagaimana, menjadi kelanjutan dari hal pertama. Ia rabun dekat dan
metodis, sementara menghindari horizon yang lebar. Jika dua hal yang tidak
cocok, tetapi kau percaya akan keduanya, sambil berpikir bahwa di suatu tempat,
tersembunyi, pasti ada hal ketiga yang menghubungkan keduanya, yaitu
kecenderungan untuk mudah percaya.
Kau hidup di permukaan. Kadang-kadang kau terlihat kuat,
tetapi itu hanya karena kau mengabungkan potongan-potongan permukaan tersebut
untuk memunculkan kesan kedalaman, kekerasan. Kekerasan itu akan buya jika kau
berusaha menegakkannya.
Yang kuinginkan hanyalah rasa ingin tahu.
Antusiasmenya untuk rencana itu muncul dari ambisinya
menulis sebuah buku. Tidak peduli buku itu seluruhnya terbuat dari kekeliruan
yang disengaja, kekeliruan fatal.
Komentar
Posting Komentar