Agama adalah candu

Sejak awal dirinya memperkenalkan dan menanguhkan diri sebagai Marxist-Leninis. Keteguhan itu akan dibawahnya sampai ajal menjemput. Ia yang sepanjang hidupnya selalu mempelajari, mengunyah, dan menelaah karya-karya tokoh utama komunisme seperti Karl Marx, Friedrich, Engels, dan Vladimir Lenin, selanjutnya menjelma sebagai seorang yang merupakan perwujudan Marxist-Leninis di dunia yang modern ini.
Pemimpin yang begitu dicintai rakyatnya sendiri dan menjadi musuh terbesar negara adi kuasa ini mampu menghayati kredo yang pernah diteriakkan oleh Karl Marx (1818-1883) bahwa agama adalah keluhan mahluk yang tertekan, perasaan dunia tanpa hati, sebagaimana ia adalah suatu roh zaman yang tanpa roh. Agama adalah candu masyarakat. Berdasarkan kredo itulah, wilayah tempat dia memimpin sepenuhnya tidak mengakui adanya agama alias atheis
Seseorang bisa disebut sebagai pahlawan oleh bangsanya sendiri adalah ketika dia tiada nama dan jasanya akan tetap dikenang sebagai orang yang mampu memberikan kesejahteraan, harga diri, dan kehormatan untuk negara serta bangsanya. Dalam hal ini pernyataan Martin Heidegger (1889-1976), filsuf dari Jerman, bisa dianggap sebagai dasar merumuskan kepahlawanan dia.
Heidegger menyatakan, manusia sejati adalah manusia yang terus-menerus mencari makna kehidupan, mengukir dan menciptakan sejarah kehidupannya sekaligus melakoninnya sendiri. Manusia adalah pencipta sejarahnya sendiri. Ia, manusia, berjalan, berziarah, mengoreskan setiap perjalannya sebagai sebuah pengalaman bernilai, indah, berisi, bermakna, tetapi juga gelap, tak berarti.

Dalam setiap momen, dalam setiap persitiwa sejarah, manusia adalah pemenang sekaligus pencundang, mereka menjadi pihak yang kalah. Oleh karena itu, sejarah tidak bisa diartikan hanya sekedar kemenangan, melainkan juga kadang sejarah kekalahan; bukan hanya sejarah kesenangan, melainkan juga sejarah kepiluan, bukan hanya sejarah keberhasilan yang memberikan semangat, melainkan juga sejarah kegagalan yang menimbulkan frustasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

‘Dua Jaya’, Penambal Ban Paling Ampuh se-Kota Genteng

Bertobat Jangan Setengah-setengah

Sekilas Tentang Kematian Media Cetak