Mencoba Menjadi Cerdas

Seperti apa rasanya menjadi cerdas. Mengetahui banyak hal tentang sedikit hal. Mungkin adalah kredo orang yang dikategorikan dalam kondisi cerdas. Namun tidak menutup kemungkinan, orang cerdas tahu sedikit tentang banyak hal.
Ini sebuah teori dasar dalam jurnalistik. Ketika seorang wartawan dituntut untuk bekerja cepat, tepat, dan efektif, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui tentang apa yang ingin ditanyakan kepada narasumber. Tidak perlu banyak, hanya sedikit saja sebagai pembuka komunikasi.
Karena tidak tahu tentang apa yang ingin ditanyakan, maka asumsi tidak diperkenankan berada dalam otak wartawan. Yang ada seharusnya adalah sikap skeptis atau selalu mempertanyakan ketidakjelasan agar bisa dipahami masyarakat ketika disampaikan. Tanpa asumsi dan dengan skeptis, narasumber akan memberikan jawaban sesuai dengan pengetahuannya agar sebuah permasalah menjadi jelas. Jadi tidak usah terlalu banyak bertanya. Pilihan pertanyaan yang cerdas dan mengena sehingga narasumber terlihat cerdas. Jangan melakukan pemberondongan pertanyaan yang membuat narasumber menjadi binggung dan hilang fokus pada jawaban akan pertanyaan.
Ringkas dan mengena. Inti pertanyaan haruslah disampaikan dengan jelas. Lugas dan berani. Tidak perlu takut itu akan menyakiti narasumber. Karena sebagai pewarta, semua hal haruslah jelas.
Di depan narasumber. Siapapun dan kapanpun. Wartawan berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Namun tetap, materi pertanyaan dan hasil akhirnya adalah ukuran jelas untuk menentukan kualitas.
Tatapan mata adalah senjata kedua bagi wartawan selain pertanyaan yang berbobot. Tatapan mata yang fokus pada lawan bicara adalah bentuk keseriusan dan bentuk penghormatan penanya untuk mendapatkan kejelasan dari narasumber.
Jika engkau tidak berani bertanya, maka lebih engkau diam dan pulang segera. Karena hal itu akan lebih baik dibandingkan engkau meminta dari teman sesama wartawan.

Jadi, jika ada yang lebih baik dari ini. Mungkin ini hanya sebagai pengantar saja. Isi dan keterangan saya serahkan kepada anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

‘Dua Jaya’, Penambal Ban Paling Ampuh se-Kota Genteng

Bertobat Jangan Setengah-setengah

Sekilas Tentang Kematian Media Cetak