Kado Dari Alam

Hari ini Nenas tepat 11 tahun. Dia begitu cepat tumbuh dewasa. Seperti kata orang tua. Kemarin dia lahir, belajar merangkak, berjalan terus berlari-lari. Sekarang belajar membantah lewat argumen yang didapatkan dari pembelajaran atas banyak hal.

Hari ini dia tidak minta kado apa-apa. Iya, setelah tahun kemarin dua hadiah besar berturut-turut dia dapatkan. Kelahiran adiknya, Hayu di pertengahan tahun. Lalu sebuah sepeda kayuh pilihan sendiri di akhir tahun.

Hari ini Nenas hanya minta makan ice cream sepuasnya di waralaba yang tengah berekspansi mengokupasi ruko-ruko kosong di banyak kota. Dia menghabiskan dua di tempat, dan satu dibawa pulang.  Ucapan terima kasihnya, sudah membuat bapaknya senang.

Doa saya dan Dadanya sederhana. Mungkin tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Panjang umur, sehat selalu dan banyak rejeki.

Saya semakin agak keras dalam mendidiknya. Itu supaya dia belajar mandiri. Lambat tapi memberikan hasil. 

Keberaniannya tidur sendiri dan merapikan kamar pribadinya saya anggap sebuah kemajuan. Meskipun untuk mencuci baju sendiri harus terus ditekankan setiap saat.

Kemarin, di saat terima rapor tengah semester dia juara dua di kelasnya. Tahun sebelumnya, juga sama. Dia naik ke kelas V dengan posisi nomor dua teratas. 

Tapi ya itu, literasi dan numerasi tetap menjadi catatan serta medan peperangan di saat dia tengah menghabiskan waktunya memegang handphone.

Sore tadi, saya dibisiki Dadanya. “Ia hari ini mendapatkan kado dari alam,”. Dadanya lantas keluar menitipkan Hayu untuk membeli minyak goreng dan pembalut.

“Dia mendapatkan lebih cepat. Mungkin karena asupan gizinya yang lebih baik. Makannya didominasi protein,” ucap Dadanya.

Saya diam. Fase menjadi bapak dengan anak menuju perawan tengah saya lakoni. Semoga semua baik-baik saja. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

‘Dua Jaya’, Penambal Ban Paling Ampuh se-Kota Genteng

Bertobat Jangan Setengah-setengah

Sekilas Tentang Kematian Media Cetak