Kekerasan-Kekayaan-Pengetahuan
Tiba-tiba tiga kata hasil renungan Alvin
Toffler ini hadir begitu saja. Sebuah definisi yang tepat untuk mengambarkan
bagaimana meraih Kekuasaan yang sebenar-benarnya dalam berbagai bidang. Secara
umum, Kekuasaan untuk menjadi yang terbaik tanpa ada lawan dan menguasai
seluruh dunia.
Sederhana memang. Namun penjelasan akan
begitu sangat panjang. Saya pikir saya tidak akan mampu untuk menerangkan
dengan sejelas-jelasnya apa yang ada di kepala Alvin. Saya akan mencoba
memberikan penjelasan dengan sederhana, meskipun saya tahu akan ada beberapa
yang mencoba menilai dari sudut pandang kurang.
Tiga kata yang menjadi judul tulisan ini
memberi gambaran kepada kita, tentang bagiamana seharusnya kita meraih meraih
kekuasaan dengan melaksanakan ketiganya. Bisa dikatakan, ketiga kata itu adalah
modal untuk meraih kursi tertinggi.
Jamak seperti yang kita ketahui, dengan
kekuasaan ada di tangan, kita akan seperti raja yang mampu meraih semua hal
tanpa kerja keras dan semua orang menghormati lebih dari biasanya. Kita akan
tuan mereka. Dan mereka adalah budak.
Sejak manusia mengenal darah serta
menyebabkan kematian, kekuasaan adalah kata sifat yang juga kata kerja yang
selalu dikerja setiap insan di dunia. Dari jaman kegelapan, terang, gelap
kembali dan terang lagi, kekuasaan seperti tidak ada matinya berputar terus
menemani setiap kehidupan manusia.
Melakukan kekerasan dan menciptakan
peperangan untuk menunjukkan siapa yang paling kuat. Manusia mencoba untuk
mengusai manusia yang lain. Modal kekerasan dengan menghilangkan nyawa maupun
ancaman nyata pada kehidupan manusia lainnya. Memberikan kuasa kepada setiap
manusia yang kuat untuk memerintah manusia lainnya. Tujuan melakukan kekerasan
ini sangatlah sederhana, menguasai SDA dan SDM sebuah wilayah.
Perang adalah sebuah kebiasaan yang sangat
biasa dilakukan. Sehingga dengan menguasai sebuah wilayah dengan isinya, maka
kekayaan akan didapatkan dengan mudah. Kekayaan yang kiranya tidak akan ada
habisnya ini merupakan modal kedua untuk meraih kekuasaan.
Bermodalkan kekayaan, setiap orang,
kelompok, maupun negara akan memperkuat angkatan perangnya guna memberikan
ancaman kepada orang, kelompok, atau negara lainnya untuk menuruti keinginan.
Sehingga dengan demikian, kekayaan akan melangengkan kekuasaan.
Dengan kekayaan, tidak hanya bisa membeli
orang untuk membunuh orang. namun kekayaan juga bisa dipergunakan untuk membeli
lainnya dengan tanpa mengunakkan perang. Kekerasan menghasilkan kekayaan.
Kekayaan menghasilkan kekerasan.
Dimasa damai ini, untuk meraih kekuasaan
sudah tidak dibutuhkan lagi kekerasanya yang nyata. Namun ancaman tetap
diberikan. Kekayaan menjadi mesin pengerak utama untuk melanggengkan kekuasaan.
Pengetahuan kiranya akan menjadi fase terakhir untuk melakukan kekuasaan.
Siapa saja yang memiliki pengetahuan,
informasi, dan tehnologi yang lebih maju sudah bisa dipastikan dialah pemenang.
jika tidak percaya, lihatkan kondisi sekarang. Dengan pengetahuan yang sangat
tinggi, penguasa mencoba mempertahankan kekuasaan untuk tetap memberikan
kekayaan dan mengunakan kekerasan untuk tetap menciptakan kekuasaan.
Selamat malam.
Komentar
Posting Komentar