Setan Dan Tulisan
Saat ini saya sedang memikirkan teori yang menyatakan bahwa setan dan
tulisan itu berhubungan baik. Bahkan sangat baik. Mereka seperti dua saudara
kembar yang mempengaruhi jalannya sejarah manusia.
Baiklah, anggap saja ini sebuah hipotesa. Dimana dalam definisinya,
hipotesa adalah pemahaman dan pemikiran yang membutuhkan bukti nyata. Nah sekarang,
apakah saya mampu membuktikan teori tersebut.
Ketika manusia mengenal berbagai bahasa saat robohnya menara Babel, tulisan
belum ada. Manusia masih berusaha memahami tentang berbagai bahasa yang baru
lahir.
Sejarah tulisan dimulai ketika manusia memerlukan penanda untuk
berkomunikasi dengan banyak orang dan lintas masa. Tulisan menjadi sebuah alat
canggih untuk mengutarakan pemikiran dan pendapat tanpa ada pertentangan yang
mutlak menyakitkan. Dimulai dari titik, garis, dan lingkaran tulisan pertama
dibukukan manusia pada tanah serta baru. Hingga kemajuan yang dicapai bangsa
Mesir dengan Hieroglifnya, maka penulisan cerita untuk dijadikan sejarah pada
anak cucu dimulai di dinding.
China menjadi kunci dalam penyebaran tulisan pada masa awalnya. Berhasil memproduksi
kertas dari bambu, China mencatatkan sejarah sendiri.
Kemudian, Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak, Maka mulailah revolusi
tulisan menyebar ke dunia. Banyak peristiwa sejarah diabadikan. Banyak pemikiran
tokoh besar disampaikan. Dan banyak yang mengerti tentang sisi lain dunia lewat
tulisan.
Lihat dunia melalui jendela sebuah buku. Bacalah sejarah untuk memperbaiki
kehidupanmu.
Lewat tulisan manusia mencetak dan merubah sejarah. Mereka belajar berbagai
hal tentang apa yang sudah dilakukan oleh manusia sebelumnya. Lewat tulisan
pula manusia mampu meraih nilai materialisme yang mematikan seluruh jiwa
manusia.
Tapi tidak semua. Muncul juga berbagai tulisan yang mampu memberi nafas
semangat dan optimisme dalam mengarungi jaman.
Kembali ke Setan dan Tulisan.
Ketika jiwa manusia sudah mulai menghilang dan tergantikan berbagai
mesin-mesin maka bisa dipastikan ini adalah pengaruh setan. Setan ingin
melakukan lebih jauh dan meremas jiwa manusia sama sekali dan membuatnya hanya
semata-mata materi.
Saat semua manusia sudah menjadi materi. Setan tetap akan datang dalam
wujud sebagai penulis. Dalam berbagai tulisan hasil karya ciptanya, setan
berupaya untuk menghancurkan nilai spiritual yang masih ada dengan
meremehkannya. Setan dengan topengnya sebagai penulis, mampu membuat
peristiwa-peristiwa supranatural, tetapi lewat tulisan lainnya dia mampu
menjelaskan kejadian itu secara ilmiah dan terperinci.
Sebagai awalnya, sebelum menjadi penulis, setan akan muncul sebagai
dermawan besar umat manusia, seorang genius. Mulany dengan dirinya setan
bertindak dengan berdasarkan kasih sayang pada umat manusia. Setan akan
mengakhiri banyak takhayul berbahaya dan bekerja dengan menyatukan semua
agama-agama di dunia. Dan ketika semua sudah bersatu, maka momen untuk
memunculkan kesombongan dan tidak merasa sudah mencapai apa yang tidak mampu
diraih para nabi maupun orang suci. Maka disanalah semua topeng dan jati diri
aslinya akan terbuka.
Sebagai modal umat manusia. Para orang orang suci memberikan sedikit
pedoman untuk mengenali setan, nabi palsu, atau ajaran palsu.
Ajaran palsu biasanya sedikit saja atau tidak mengandung dimensi moral
dan semua ajaran untuk mendekatkan diri
pada Sang Pencipta hanya dalam pengertian saja. Dari sinilah muncul manusia-manusia
dengan pribadi yang egosentris dan mementingkan material saja dalam hidupnya.
Ajaran agama maupun spiritual sejati menempatkan kasih sayang terhadap
orang lain dan kasih sayang kepada umat manusia lainnya tanpa beban, tanpa
imbal balik dan dilakukan tanpa pamrih.
Manusia juga dituntut berhati-hati dengan pengajaran atau pengetahuan yang
idak menerima pertanyaan atau menolerasi ejekan. Hal itu memberit tahukan
kepada kita semua pada dasarnya Tuhan tidak ingin menjadikan manusia menjadi
bodoh dalam kehidupan dunia.
Komentar
Posting Komentar