Bermotor Yogyakarta-Tegal-Yogyakarta, Kedua
Di Guci, Tim Media Touring 76 Yogyakarta Sempat Terpisah dan Bersitegang
Usai mengalami pengalaman menegangkan saat keberangkatan, peserta ‘Media Touring 76, Wartawan Yogyakarta Pelesir ke Guci’ harus menghadapi kerepotan karena tercerai berai. Kondisi ini dialami tim Forum Jurnalis Jogja (FJ2) saat berkunjung ke taman wisata air panas Guci, Tegal pada Minggu (13/10) pagi.
Setelah menempuh perjalanan panjang, bermotor 10 jam dari Yogyakarta ke Tegal. Tim Media Touring 76 yang beranggotakan 12 peserta baru masuk ke kamar pukul 00.00 WIB.
Suhu 19 derajat Celcius sangat dingin menusuk tulang, membuat semua peserta membeku dan berdiam diri di kamar melepaskan lelah. Karena ingin sampai di lokasi tidur, kami tidak sempat berpikiran membeli minuman maupun makanan untuk di kamar.
“Untungnya masih ada sisa Pop Mie, bisa mengganjal sampai pagi. Mau keluar dingin sekali tidak kuat. Masalahnya kita kehabisan air putih, siapa yang mau keluar?’ tanya rekan satu kamar, Warjono pewarta koranbernas.id.
Meski dinginnya tidak tertahankan, saya menggunakan jaket rangkap keluar mencari air minum. Sialnya, jarak toko terdekat dengan penginapan sejauh satu Km ke arah puncak. Sambil menggigil, saya membeli semua yang diperlukan untuk digunakan di kamar sampai pagi, agar tidak keluar lagi.
Hawa dingin dan penatnya badan menjadi kombinasi ideal untuk tidur nyenyak. Meskipun hanya enam jam saja, namun kami mendapatkan tidur berkualitas. Terlebih, dari jendela kamar penginapan, kita disuguhi pemandangan gunung Slamet yang begitu megah di kejauhan saat pagi hari.
Usai sarapan, seluruh anggota tim Media Touring 76 mempersiapkan diri dengan memanasi kendaraan masing-masing. Tidak lupa jas hujan Eiger, yang menyelamatkan tim menembus kabut ditengah hujan, dijemur di terik matahari pagi sebelum disimpan.
Perjalanan ke taman wisata air panas Guci sejauh tiga sampai empat kilometer ke arah puncak tidak semudah yang dibayangkan. Hari itu, ribuan pengunjung seperti ditumpahkan ke kawasan Guci. Jalan utama macet dengan berbagai kendaraan.
Melihat kondisi ini, pimpinan rombongan Sugiarto mengajak tim untuk berfoto saja dan segera bergegas melanjutkan perjalanan. Sayangnya ditengah upaya keluar dari keramaian dan kemacetan, tim malah tercerai berai.
Chaidir dari deskdiy.pikiran-rakyat.com, berkomunikasi lewat aplikasi pesan agar seluruh anggota tim tidak bergerak sendiri-sendiri. Dirinya meminta semua kompak dan mematuhi arahan dari pimpinan rombongan.
Alhasil, atas permintaannya seluruh tim bisa berkumpul kembali di pintu masuk pemungutan retribusi ke Guci.
Sugiarto, pemimpin rombongan menjelaskan Guci, yang berada di ketinggian kurang lebih 1.050 meter diatas permukaan laut (Mdpl) ditetapkan sebagai tujuan touring karena ini destinasi populer di Jawa Tengah.
“Setiap tahunnya, kawasan ini ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Meski tidak memiliki banyak waktu, tapi kami puas karena bisa menikmati keindahan alam yang memukau,” katanya.
148 Km Menuju Yogyakarta, Menikmati Mulusnya Betonisasi Jalan Daendels
Keluar dari taman wisata air panas Guci, Tegal pada Minggu (13/10), tim ‘Media Touring 76, Wartawan Yogyakarta Pelesir ke Guci’ meneruskan perjalanan pulang melewati jalur selatan.
Ini adalah tulisan ketiga rangkaian perjalanan bermotor Yogyakarta-Tegal-Yogyakarta oleh wartawan di Forum Jurnalis Jogja (FJ2).
Menapaki kembali jalur keberangkatan Sabtu (12/10) malam, yang menanjak menembus kabut pekat di tengah hujan. Perjalanan balik ini disuguhi pemandangan indah.
Pada malam hari selama perjalanan dengan minim penerangan jalan, tim tidak mengetahui kondisi sepanjang jalan dan harus memilih berjalan menengah karena takut terperosok.
Di sepanjang terpampang pemandangan pemukiman penduduk yang asri, ladang-ladang dan perkebunan hortikultura di lereng-lereng perbukitan. Lanskap indah untuk dinikmati sejenak sambil ngopi.
Sebuah titik peristirahatan menawarkan pemandangan megahnya Gunung Slamet. Kemegahan gunung berketinggian 3.432 meter di atas permukaan laut (Mdpl) sangat indah dan menakjubkan, layak sebagai latar belakang foto bersama.
“Ini yang saya cari, foto bersama dengan latar belakang Gunung Slamet yang megah,” kata Azam S wartawan zonajogja.com, yang ditugaskan penyapu dalam rombongan.
Makan siang di Banjarnegara sambil melepas satu rekan yang memutuskan balik kampung, Latief dari vartadiy.com. Disepakati arah pulang mengambil rute Kebumen Dari sana perjalanan ke Yogyakarta ditempuh lewat jalan Selatan Daendels.
Sebelum berpisah, Latief berpesan jalur selatan berbeda dengan jalur keberangkatan atau jalur tengah. Minimnya pemukiman dan luasnya area persawahan akan menimbulkan kejenuhan.
Memasuki Kebumen, tim ‘Media Touring 76, Wartawan Yogyakarta Pelesir ke Guci’ yang berjumlah sebelas orang tiba di Waduk Sempor. Kemarau menjadikan waduk surut namun tetap bisa dinikmati sambil minum kelapa muda.
Perjalanan dilanjutkan menuju Kota Kebumen sejauh 29 Km, kemudian menuju Kecamatan Puring sejauh 37,5 Km arah selatan.
Pemandangan yang didominasi persawahan, kejenuhan melanda di perjalanan. Penulis memutuskan memacu kecepatan motor untuk memimpin di depan. Sesampainya di ibukota Kecamatan Puring, tertulis di penunjuk arah jarak ke Yogyakarta sejauh 148 Km.
Kami bersyukur karena sepanjang jalan Daendels di Puring, tepatnya dari Desa Mirit sampai Tambakmulyo sejauh 26,9 Km sudah dibetonisasi. Dilansir dari laman Pemkab Kebumen, betonisasi jalur ini baru rampung dikerjakan awal Oktober ini lewat program Jalan Mulus Ekonomi Bergerak (Jamu Seger).
Sepinya kendaraan yang lewat dan sedikitnya pemukiman, di sepanjang jalur ini kembali menghadirkan kejenuhan. Kali ini ditambah mengantuk dan bokong panas bermotor tanpa bermanuver berlebihan.
Ketika ujung terakhir betonisasi ini habis, tim dihadapkan pada aspal Jalan Daendels. Bertemu berbagai kendaraan berat dan pemotor yang sama-sama ke Yogyakarta seperti memacu adrenalin agar segera sampai di rumah.
Pukul 16.00 WIB, berangkat dari Guci pukul 10.00 WIB, tim tiba di Congot, Temon, Kulon Progo. Tim berhenti sejenak untuk berpisah jalan. Anggota tim dari Sleman dan Kota Yogyakarta mengambil jalan Wates. Sedangkan anggota dari Bantul menuju Brosot.
“Keseluruhan, perjalanan menyenangkan dan tentu saja kelelahan karena kurang dari 24 jam bermotor Yogyakarta-Tegal pulang pergi. Jika ditotalkan tim menempuh jarak 450 Km,” kata pimpinan rombongan Sugiarto.
Menurutnya catatan penting dari perjalanan ‘Media Touring 76, Wartawan Yogyakarta Pelesir ke Guci’ adalah kesiapan personal terkait kondisi kendaraan, agar siap menempuh perjalanan panjang.
Touring FJ2 ke Guci merupakan agenda penting tahun ini dan berhasil diwujudkan atas dukungan Djarum 76, Telkomsel, Indofood, Gee Batik, Eiger, hingga Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Yogyakarta, juga Gulala Azana Hotel & Resort Guci Tegal.
Komentar
Posting Komentar