Tidur Adalah Meditasi Terbaik
Di Kompas Minggu (14/6), Bre Redana menyatakan meditasi terbaik adalah tidur pulas. Tidur mendinginkan suhu tubuh, mengistirahatkan kinerja tubuh dan menidurkan otak.
Tubuh dan otak adalah mesin utama kegiatan manusia. Tanpa keduanya, manusia hanyalah sebuah pohon yang tidak bisa berbuat, berkata, dan bergerak.
Namun tubuh dan otak perlu diatur ritem kerjanya. Disiplin adalah kuncinya.
Dari seluruh kalori yang dihasilkan tubuh kita, sebanyak 20 persennya diserap oleh otak untuk bisa bekerjanya. Sisanya berguna dalam kegiatan fisik. Semakin besar kinerja otak dan tubuh dalam bekerja. Semakin besar kalori yang diserap.
Kinerja otak dan tubuh, keduanya memiliki keterkaitan erat. Dua-duanya harus didukung dengan terus berdisiplin. Membaca dan menulis akan mencapai kinerja optimal jika didukung penuh badan yang sehat.
Olah badan dibutuhkan untuk menjaga kinerja otak yang begitu kompleks. Tatkala otak beku, badanlah yang menggerakkannya. Begitu sebaliknya, ketika badan malas bergerak, otak tidak boleh membiarkan tubuh untuk terus bermakna ria.
Tubuh dalam prinsipnya harus didisiplinkan. Proses pendislipinan yang utama, bukan pada hasil. Olah badan bukan perkara agar tidak mudah sakit, menjadi hebat, atau bukan tidak gampang mati. Tetapi agar tidak sengsara.
Dengan mendisiplinkan otak dan badan dalam jadwal yang ketat. Niscaya bukan waktu yang menguasai kita, tapi kitalah yang menguasai waktu.
Tanpa disiplin itu, kita berada dalam posisi yang selalu tidak memiliki alasan, lebih cepat bosan, dan pada akhirnya mengantar kita pada kesurupan.
Jika beban pada otak dan tubuh sudah kita nilai berat, meditasilah jalan yang harus ditempuh. Meditasi terbaik adalah tidur pulas lebih dari delapan jam. Cobalah.
"Badan, pikiran, dan bahasa adalah sesuatu yang erat berkaitan. Jika satu saja terganggu, maka masalah yang lebih kompleks akan datang,".
Bukan saya pamer, namun apa yang ditawarkan oleh Bre adalah ada benarnya. Kegiatan fisik bagi pekerja kreatif seperti saya menjadi kewajiban. Kinerja otak akan sempurna jika tubuh sering berkeringat.
Tiga minggu terakhir, kegiatan pagi saya dimulai dengan jalan pagi disertai lari-lari kecil sejauh tiga kilometer yang saya targetkan selesai dalam satu jam. Saya tidak memaksakan diri untuk mencapai hasil terbaik dalam berolahraga. Saya tidak mengerjar target. Saya hanya ingin mendisiplinkan tubuh agar mendukung kinerja otak saya.
Bergerak setiap pagi di empat hari dalam seminggu memberi prespektif baru saya akan lingkungan tempat saya tinggal. Ada banyak hal-hal baru yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Ini wajar sebab kurang lebih dua tahun saya tidak lagi bergerak dan selalu bangun di atas jam delapan. Ini seperti gaya hidup yang mengundang penyakit.
Ini menjadikan saya kurang gerak dan efeknya kurang akan asupan air putih. Tubuh tidak pernah berkerja maksimal, jika dipaksakan rasanya sangat berat. Demikian juga otak.
Memang awalnya sangat berat, dua hari memulai olah raga jalan kaki sejauh dua kilometer, kaki saya kaku, kejang dan gemetar. Saya sempat jatuh duduk ketika akan berdiri di kamar mandi.
Tapi perlahan semua berubah. Fisik sudah sedikit mendukung, tinggal diperkuat.
Bangun dan beraktifitas lebih pagi saya tahu lingkungan tempat tinggal saya di puncak bukit memiliki semburat langit yang menarik. Pancaran matahari pagi yang jauh di bawah membentuk awan-awan yang terang sedangkan di bumi rumah saya kegelapan masih belum ingin beranjak. Sebuah kontradiksi yang mengesankan.
Saya juga mulai sadar, ternyata banyak orang yang ingin hidup sehat. Di setiap jalur yang saya tempuh, pasti saya berpapasan dengan mereka yang berolahraga. Entah bersepeda maupun jogging ringan. Namun semua senang semua menang.
Jadi apa bukti kegiatan fisik saya dalam minggu terakhir mendukung kinerja otak saya. Tulisan ringan ini bisa jadi buktinya. Karena saya punya data, saya bisa menghasilkan tulisan. Tidak terkecuali, saat ini kegiatan malam saya berkurang. Sehingga saya bisa tidur agak sore dengan pulas untuk memasuki dunia meditasi dan mimpi.
Satu lagi saya lupa, stamina saya bertambah kuat.
Komentar
Posting Komentar