Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Catatan Ke-124; Hutan dan Harimau

Diceritakan harimau dan hutan hidup bersama-sama dalam persahabatan yang akrab. Tidak ada seorangpun manusia yang berani masuk ke hutan karena di sana ada harimau. Tidak hanya untuk harimau, hutan pun memberikan perlindungan kepada semua binatang. Harimau dan hutan hidup berdampingan tanpa ada gangguan. Mereka memiliki hubungan saling menguntungkan dan akan selalu melindungi satu sama lainnya. Tapi tidak demikian ketika harimau meninggalkan hutan dan berkeliaran ke tempat lain. Manusia serta merta masuk ke hutan guna menebangi pohon-pohonnya untuk dijadikan ladang.   Karena hutan telah menjadi ladang, harimau tidak punya perlindungan. Jadilah harimau masuk perkampungan untuk perlindungan. Sayangnya orang-orang ketakutan. Melihat harimau, mereka mengambil berbagai alat dan benda tajam untuk membunuhnya. Matilah ia. Jika hutan dan harimau yang sebelumnya saling melindungi. Maka rusaknya hutan dan terbunuhnya harimau adalah kerugian yang disebabkan salah satu...

Catatan Ke-123; Merpati Merpati Api

Gambar
“Peperangan tidak akan pernah memuaskan salah satu pihak. Sang pemenang akan terus melanjutkan peperangan dan meraih kemenangan demi nama besar. Lawan yang kalah, akan tetap menyusun kekuatan dibalik kesetiakawanan untuk membalas dendam” Kami sudah mengepung benteng batu bata itu sejak terakhir bulan purnama muncul. Sekarang bulan baru telah tampak. Artinya sudah dua minggu kami berada di hutan gelap di belakang padang rumput rendah yang membatasi kami dari benteng itu. Perkenalkan aku Aria Saleh. Pemimpin serdadu telek sandi dari pasukan Demak. Panglima besar perang kami bernama   Husein merupakan adik kandung Raden Patah, raja kami. Baginda yang kecilnya dulu bernama Raden Paku adalah raja pertama di tanah Jawa yang membesarkan agama suci Tuhan. Islam. Kami bertugas membantu mendapatkan informasi bagi armada pasukan pemburu dan pemusnah mengenai sisa-sisa pemerintahan Majapahit. Anak buahku mendapatkan info yang pasti bahwa Raja Browijaya berserta pengikutnya yang t...

Catatan Ke-122: Mencari Kenangan Atas Kendang Kempul Banyuwangi

Gambar
Tulisan ini sempat tertunda. Tak usah ditanya sebabnya. Yang pasti menuliskan awal kalimat agar memudahkan dibaca, saya kesulitan menemukannya. Baiklah saya akan memulai. Kenangan saya akan musik khas Banyuwangi, kiranya masih mengakar kuat. Meski sudah 15 tahun lebih meninggalkan Bumi Blambangan, namun di beberapa waktu kosong saya terkadang melantunkan musik Kendang Kempul yang dulu pernah menjadi lagu wajib saat pulang sekolah melintasi areal persawahan. Jangan dibayangkan Kendang Kempul di masa 1990-an sama seperti yang sekarang. Kendang Kempul yang 10 tahunan lebih beredar dan dikenal luas merupakan modifikasi ulang para rekan-rekan seniman Banyuwangi. Untung saja Bahasa Using masih dipergunakan sebagai lirik lagunya. Dikenalnya musik Kendang Kempul versi koplo ini saya anggap sebagai sarana mempromosikan Banyuwangi dengan Suku Usingnya. Jujur, sampai sekarang saya masih mendapatkan pertanyaan ‘Siapakan suku Using itu?’. Saya janji jika nanti ada yang tanya akan saya...

Catatan Ke-121: Bekerja Dengan Cinta

Beberapa orang mengaku tidak bahagia dengan pekerjaanya sekarang. Beberapa orang lagi menyatakan bahwa ini adalah pilihan hidupnya meski terkadang secara ekonomi tidak memberikan dampak yang begitu besar pada sisi finasial. Di kebudayaan Jawa, soal pekerjaan ada pepatah yang menganalogikan bahwa pekerjaan apapun yang dilakukan manusia itu kuncinya ada dua. Pertama, golek’o jeneng-ojo jenang. Harfiahnya dalam melakukan pekerjaan lakukan sebaik-baiknya dan bisa dipercaya agar nama (jeneng) kita dikenal serta dihargai oleh orang lain. Di dalam bekerja jangan sepenuhnya fokus pada rejeki finasial (jenang). Sebab urusan jenang dalam pekerjaan sepenuhnya hak mutlak Tuhan dalam memberikan rezeki pada setiap manusia sesuai dengan kebutuhannya. Kedua, semeleh atau ihklas lahir dan batin. Percaya bahwa segala sesuatu Tuhan sudah mengaturnya. Karena itulah, apapun yang diberikan Tuhan lewat pekerjaan yang kita lakukan patut disyukuri. Pada hakekatnya yang menjadi kata kunci dari...

Catatan Ke-120 : Namanya Phil Al Makin

Gambar
Pertama kali bertemu dengannya dalam konferensi Sosiologi Agama di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, rasanya banyak orang yang meragukan kedalaman ilmunya. Biasa saja. Namun ketika berbicara dia mampu menyampaikan pemikirannya dengan jelas dan penuh dengan hal-hal baru yang belum banyak saya diketahui. Prof Dr. Phil Al Makin, S.Ag.,MA namanya. Guru besar program studi sosiologi agama dan ketua LP2M UIN Sunan Kalijaga. “Hadir sejak berpuluh abad lampau. Agama adalah sebuah lembaga yang mampu bertahan di tengah perubahan jaman. Agama menjadi pegangan umat manusia menentukan apa yang harus dilakukan tetapi tetap di jalan Tuhan,” katanya saat memaparkan pemikirannya. Menurutnya hampir semua agama yang ada di dunia sudah melakukan perubahan besar dan menjadikan pemeluknya mampu mengatasi kondisi jaman yang penuh tantangan. Namun tidak dengan Islam. Sebagai agama kedua terbesar pemeluknya di dunia, Agama Islam mengalami kebekuan dan menolak melakukan perubahan. Semua pemikiran...

Menyoal Seragam Sekolah Negeri

Gambar
Shinta Maharani menulis; “Beredar surat pengumuman Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 11 dan 7 di Yogyakarta tentang penggunaan jilbab untuk siswi muslim. Kedua kepala sekolah itu berdalih bahwa surat edaran itu hanya imbauan, bukan kewajiban. Penggalan surat pengumuman tentang syarat daftar ulang bagi peserta didik yang diterima tahap II (reguler) poin 7 itu berbunyi untuk siswa yang beragama Islam khususnya siswa putri diminta berjilbab/tutup kepala warna putih, dan membawa mukena/rukuhuntuk pelaksanaan sholat jama'ah. Surat bertanda tangan Kepala Sekolah SMP Negeri 11, Sukirno itu diberi tanggal 13 Juli 2017. Surat kewajiban berjilbab bagi siswi muslim juga muncul pada surat pengumuman SMP Negeri 7 Yogyakarta. Surat bertanda tangan Kepala SMP N 7, Sugiharjo itu tertanggal 13 Juli 2017. Poin 3 dalam surat itu berbunyi pakaian seragam yang dipakai mulai tanggal 20 Juli 2017 jika sudah memiliki adalah: A. Hari Senin. a.2. Bagi siswi putri busana muslimah: kerudung ...

Trial By Medsos

Jadi ini adalah tulisan yang sempat saya kirimkan ke sebuah koran lokal untuk kolom opini. Namun saya kurang beruntung karena tidak pernah tayang sampai isu yang diangkat sudah kadaluwarsa. Daripada terus tersimpan di file, tanpa pernah dibaca. Maka perkenankanlah saya membaginya dengan semuanya. Materinya sederhana. Mungkin karena sederhana itulah yang tidak menarik minat para redakturnya. Kematian mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) DI Yogyakarta Dwi Ramadhani Herlangga pada Kamis (7/6) dini hari akibat bacokan penjahat jalanan menjadi perhatian khusus masyarakat dan aparat berwajib. Sempat tidak terdengar kabarnya dalam tiga bulan terakhir, di bulan puasa yang suci dan penuh berkah in kejahatan jalanan atau dikenal klitih muncul kembali. Tidak tanggung-tanggung, korbannya mahasiswa taat yang sesaat sebelum dibacok punggungnya dan menyebabkan kematian, selesai mengantarkan sahur bagi masyarakat tidak mampu di Kota Yogyakarta. Ok karena menjadi perhatian....