Matahari

Jadilah pemimpin yang memiliki sifat seperti matahari. Dimana saat engkau terbit, sinarmu yang dilambangkan sebagai kemampuan sesungguhnya dirimu selalu berguna untuk seluruh manusia dan mahluk hidup yang berada di bawahmu. Sinarmu mampu memberikan kehidupan bagi lainnya. Sinarmu mampu menghadirkan kehangatan dalam kebekuan. Sinarmu mampu menjadi terang dalam kegelapan. Sinarmu mampu menjadi bara saat alam sekitar terbiarkan merana.
Tanpa lelah, seperti matahari, seorang pemimpin tidak pernah mengeluhkan betapa lelahnya dia terus memberi pijar bagi setiap mahluk yang hidup bergantian. Seperti pada siang dan seperti pada malam. Dia akan selalu berada dan siap sedia ketika dibutuhkan oleh mahluk manusia. Bahkan ketika kegelapan mutlak datang, pemimpin yang berkarakter seperti matahari mampu hadir dengan hanya memantulkan sinarnya melalui bulan. Tidak hanya memberi penerangan, namun juga menjadikan bulan menjadi begitu indah.
Begitu kau menjadi pemimpin yang dipercaya rakyat. Maka sumber tenagamu berasal dari rakyat dan untuk rakyat. Lihatlah matahari. Tanpa penyedia tenaga dia mampu menjadikan dirinya berguna. Dia mampu menjadikan dirinya sebagai sumber kekuatan kepada mahluk hidup untuk menjadi lebih baik dibandingkan dirinya.
Menjadi matahari memang tidak mudah dan terkadang tidak menyenangkan. Matahari haruslah tepat waktu ketika terbit maupun tenggelam, meleset sedikit banyak hal dan kejadian yang timbul. Itu tidak baik. Matahari haruslah tepat waktu untuk terbit dan terbenam. Tidak peduli saat itu turun hujan lebat dan mendung gelap. Tak peduli banyak manusia yang belum bangun. Namun matahari haruslah tetap terbit dan terbenam untuk manusia yang lain.
Matahari haruslah siap dicaci maki, bukan syukur yang banyak dipuji. Saat beku matahari akan dirindukan, namun ketika muncul hanya ungkapan sederhana tanpa makna doa akan banyak terucap. Demikian juga dengan saat engkau terlalu lama memberi sinar hingga membuat banyak hewan merasa kepanasan, saat matahari tenggelam, engkau hanya diberi sedikit kecupan perpisahan.
Keindahan menjadi satu keajaiban matahari, entah saat fajar maupun senja. Saat halimun di ufuk timur dan barat terpapar sinarnya yang lemah, begitu indah menghadirkan warna jingga.
Pemimpin seperti matahari adalah pemimpin yang tidak pernah peduli akan dirinya sendiri. Tapi dia peduli tentang kehidupan apa yang akan dibantunya dengan sinarnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

‘Dua Jaya’, Penambal Ban Paling Ampuh se-Kota Genteng

Bertobat Jangan Setengah-setengah

Sekilas Tentang Kematian Media Cetak