Enam Prinsip Media Gelombang Ketiga

Gelombang Ketiga adalah cerminan kondisi perekonomian pasca produksi massa. Kebutuhan akan sumber daya yang heterogen untuk menghasilkan produk yang bersifat sangat fleksibelitas atau personal membutuhkan kehadiran yang juga heterogen untuk menyampaikan pesan yang berisikan citra, gagasan, dan simbol-simbol kepada segmen pasar yang menjadi target.
Ditengah kekusutan pertumbuhan media Gelombang Ketiga ini, tumbuh kerangka dasar untuk menjadi sebuah media yang jelas. Dengan tingkat perekonomian yang semakin maju, maka media membutuhkan enam kunci untuk tetap bertahan di masa depan. Interaktifitas, Mobilitas, Konvertibilitas, Konektivitas, Ubikuitas, dan Globalisasi.
Jika disatukan, maka enam kunci/prinsip ini menunjuk pada suatu transformasi yang menyeluruh, bukan sekedar cara manusia mengirimkan pesan, namun juga merubah cara berpikir, bagaimana melihat diri sendiri di dunia, dan sehubungan dengan itu, dimana kita turun serta berpartisipasi dalam pemerintahan. Secara bersama-sama, keenam kunci akan memungkinkan pemerintah atau lawan-lawan politiknya mengelola citra, gagasan, data, informasi, dan pengetahuan yang pernah mereka lakukan.
            *Interaktifitas
Kunci ini akan menjadikan sebuah media penyampai pesan, terutama televisi yang mampu menampilkan gambar dan suara menjadi sebuah media yang memungkinkan audiencenya di rumah melakukan interaksi dengan orang lain pada saluran yang sama secara visual. Tidak hanya itu, ke depan dengan kunci ini audience dimungkinkan memanggil informasi berupa audio visual mengenai sesuatu yang tertera dalam daftar menu. Bahkan teks, animasi dan penjelasan tentang sebuah hal bisa digerakkan serta dimanipulasi oleh pemakai. Pengembangan tehnologi interaktif ini lambat laun akan menyingkirkan audience yang pasif dalam bisnis ini.
Lompatan terluas dari kunci interatifitas ini adalah bergabungan layar televisi dengan sebuah personal computer (PC). Hal ini akan menjadikan sebuah televisi akan lebih hidup di tangan pemakainya. Bersatunya dua tehnologi ini akan mengeser kekuasaan jaringan penyiaran televisi yang lama dan memungkinkan audiencenya membentuk ulang citra yang sesuai dengan harapan mereka.
            *Mobilitas
Saat sebuat media penyampai pesan sudah sangat bersifat personal, maka kebutuhan akan keberadaan media di manapun dan kapanpun begitu dibutuhkan audiencenya. Di saat ini kunci kedua dari perubahan tehnologi komunikasi memegang kendali, Mobilitas.
Ketika seseorang bergerak, tuntutan akan komunikasi yang murah, mudah, siap pakai, sederhana dan fleksibel sesuai kebutuhan akan melonjak dratis. Secara keseluruhan, tidak hanya media utama saja yang memanfaatkan kunci ke dua ini. Tapi telepon, fax, komputer, dan printer juga turut berkembang.
            *Konvertibilitas
Konvertibilitas adalah kunci perubahan yang ketiga. Konverbilitas adalah kemampuan sebuah media untuk menyampaikan sebuah pesan dari media yang satu ke media yang lain. Sebagai contoh, akan ada sebuah alat yang mampu mengelola pesan dalam bentuk lisan dan menjadikannya dalam bentuk tulisan yang siap diedarkan. Bahkan kemungkinan adanya televisi yang tergabung dengan internet, surat kabar, dan radio masih sangat besar terwujud.
            *Konektivitas
Kunci keempat ini adalah kata kunci terpenting bagi audience yang menggunakan sarana komunikasinya dengan komputer yang terhubung ke seluruh sistem telekomunikasi dunia. Konektivitas menuntut kemampuan untuk menghubungkan perangkat yang dipakai saat itu dengan perangat lainnya tak peduli dari mana perangkat itu dibuat dan berada.
            *Abikuilitas
Abikuilitas adalah kunci kelima dan merupakan hal yang lain. Ini adalah konsep atas sebuah informasi yang menyebar melalui sistem media baru ke seluruh dunia secara sistematik dan turun menembus setiap lapisan ekonomi masyarakat.
Kunci ini melahirkan berbagai lapisan masyarakat yang terpecah berdasarkan kemampuan mereka mendapatkan dan tidak mendapatkan informasi. Atau kaya dan miskin informasi. Keberadaan lapisan masyarakat akan informasi ini bukan disebabkan oleh kemauan politik penguasan maupun persamaan akses, melainkan disebabkan bekerjanya Hukum Ubukuitas atau ada di mana-mana.
            *Globalisasi
Karena terhubung dengan seluruh sistem di dunia, bisa dipergunakan kapan dan di mana saja. Maka media akan berkembang hingga ke pelosok dunia yang tidak terjangkau. Arus informasi akan sangat mudah menaklukan perbatasan sebuah wilayah dan semua penerima pesan akan menerima pesan yang sama.
Ketika semua kunci ini bersatu, maka akan menghasilkan syaraf revolusioner yang mampu menangani sejumlah besar data, informasi, dan pengetahuan dengan tingkat tramisi serta pemrosesan yang lebih cepat di seluruh planet bumi. Informasi akan mudah diadaptasi, lebih cerdik merasuk ke semua lini, dan memunculkan sistem syaraf informasi yang jauh lebih komplek dibandingkan dengan bayangan sebelumnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

‘Dua Jaya’, Penambal Ban Paling Ampuh se-Kota Genteng

Bertobat Jangan Setengah-setengah

Sekilas Tentang Kematian Media Cetak