Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Sebaiknya......Kita Sedikit Tahu

Gambar
Saya mencupliknya dari sebuah buku yang betul-betul membahas area Pasar Kembang, Kota Yogyakarta yang selama ini dikenal sebagai kawasan portitusi di Kota Gudeg. Tidak diakui secara resmi oleh Pemda, namun keberadaan Sarkem, akronim dari Pasar Kembang, mampu menjadi obyek wisata malam sekitar Malioboro. Ketika masih di Bali, seorang pelaku pariwisata senior dengan tegasnya menyatakan dunia pariwisata di seluruh dunia itu hanya itu bisa berkembang pesat jika mengandalkan tiga faktor yaitu pasir atau pantai. Kemudian pemandangan indah saat matahari terbit maupun terbenam. Dan terakhir adalah seks. Di dunia pariwisata, ketiganya biasa dikenal dengan 3S (Sand, Sunrise/Sunset, Seks). Jika sebuah daerah memiliki salah satu dari tiga faktor tersebut maka, bisa dipastikan kawasan itu mampu diandalkan mengeruk pendapatan dari dunia wisata. Tapi jika sebuah daerah memiliki ketiganya, bisa dipastikan mereka akan menjadi obyek wisata adalan sepanjang jaman. Salah satunya Bali. Tapi sa...

Apa yang saya sukai di pantai selatan Bantul?

Gambar
Saya menyukai kegelapan yang dimilikinya. Hanya dengan mata telanjang, saya bisa dengan tenang melihat berbagai rasi bintang yang berabad-abad menjadi mesin informasi nan akurat bagi nelayan dan petani. Bahkan peradabab manusia lahir dari mempelajari berbagai bintang yang terpapar jelas di langit saat malam hari. Bintang seperti memberi petunjuk yang pasti apa yang harus dilakukan manusia dan tentang apa yang akan terjadi di beberapa masa ke depan. Rasi Pari di selatan. Rasi Scorpio di timur. Kejora barat dan gubung penceng di utara. Mereka hanyalah bagian kecil dari Galaksi Bima Sakti. Sama seperti kita, manusia dihadapan Sang Maha Tunggal. Berbicara tentang langit, kita mau tidak mau harus berbicara tentang masa depan. Bukan masa depan setelah kematian. Tapi masa depan kehidupan manusia. Jika suatu saat bumi, sebagai satu-satunya planet yang berputar pada Matahari yang bisa dihuni, sudah tidak memungkinkan lagi ditempati. Maka manusia harus berimigrasi ke satelit-sat...

Media Vs Pemimpin

Ketika membaca berita tentang Prabowo Subianto yang menyatakan bahwa wartawan bergaji kecil karena dari muka kelihatan tidak pernah ke mall.( Baca  https://nasional.tempo.co/read/news/2017/08/17/078900874/prabowo-sebut-gaji-wartawan-kecil-tak-pernah-belanja-di-mal ) .  Saya teringat tulisan di Kompas (13/8/2017) Dalam artikel berjudul “ Perang Vs Media Ala Netayahu-Trump” dipaparkan dengan terang bagaimana kedua pemimpin besar itu menyerang secara terbuka kebijakan media massa yang selama ini menjadi oposisi di negara masing-masing. Bukannya saya hendak membandingkan Prabowo dengan kedua pemimpin besar dunia itu. Namun dari pernyataannya yang langsung ditujukan kepada wartawan usai melaksanakan Upacara Benderan Kemerdekaan NKRI ke-72 di UBK Jakarta, saya melihat Prabowo menyerang secara halus kalangan media massa yang selama ini terkesan memojokan dia. Jika boleh bicara terus terang. Apa yang dinyatakan Prabowo itu memang benar adanya. Sebagai sebuah pilihan, pr...