Yesaya : Soal Politik, Anda Harus Belajar Lagi
Atas ajakan seorang kawan kami bertemu di sebuah restoran hotel kecil pinggiran Kota Jogja sore tadi. Saya perkenalkan nama, selazimnya ketika bertemu dengan orang baru. “Saya Yesaya, salam kenal,” kataya singkat. Saya sempat terkejut mendengar nama yang berbau kawasan Timur Tengah. Namun dengan sigap, dia menjelaskan bahwa Yesaya adalah seorang nabi setelah Nabi Musa yang diutus untuk menyatukan semua semua umat Yahudi bersatu kembali dan membangun kembali tanah yang terlah dijanjikan. Awalnya pembicaraan terjadi secara formal saja. Dia bercerita menghabiskan waktu liburan di Jogja karena ingin saja. Sempat mengeluhkan kemacetan, namun baginya yang sudah entah berapa kali ke sini masih banyak tempat-tempat yang belum dijelajahi. Kopi yang kita pesan akhirnya datang juga. “Selain liburan saya juga punya proyek misi khusus di sini. Anda tertarik?” tanyanya usai menghisap kopi tanpa gulanya. “Ehm, proyek apa jika boleh tahu?” kataku. Sebatang rokok warna hita...